Selasa, 22 Desember 2015

Senin, 21 Desember 2015

Minggu, 20 Desember 2015

My Biggest Fashion Accessories

"Biggest" di sini besar artinya ya, bukan besar ukurannya :P

Jadi dari sekiaaaan banyak aksesoris yang kupunya (kalung, bando, anting, jepit rambut, dll) aku punya tiga favorit yang juga paling sering aku pakai.

Sunglasses neon yang seringnya difungsikan sebagai bando hehe

Makai earcuff ekspektasinya mau kayak Cara Delevigne (google deh) tapi yaaa beda. Tetap cantik and I like!

Kalung bermata hati yang dibeli terpisah. Jadi kalung emas putihnya beli di Samarinda dan mata bentuk hatinya beli di Tarakan. Tolong abaikan posenya yang gitu banget.

Jumat, 18 Desember 2015

SNSD Airport Fashion : Introduction

Karna aku sekarang lagi kurang kerjaan (kode nih sister and brother, yang punya info lowongan pekerjaan boleh banget loh dikasih tau hehe), jadi beberapa waktu lalu sempat iseng google fashion airport setiap member SNSD. Dan suka semuaaa. Buat yang gak tau, airport fashion itu istilah Kpop (atau udah jadi istilah umum malah ya) untuk menyebutkan tentang cara berpakaian para anggota idol group saat mereka di bandara. Secara ya, seminggu bisa berapa kali bolak balik buat tampil di luar negeri. Para idola ini, gak pernah kehilangan semangat untuk selalu tampil kece di tengah jepretan kamera paparazzi maupun admin fansite yang selalu setia menanti, bahkan walaupun mereka bakal terbang jarak jauh yang belasan jam. Salut lah!

Aku sih biasa mengikuti airport fashion itu di style.soshified.com, tapi ini khusus SNSD aja. Lumayan banget cin, bisa jadi inspirasi. Apalagi airport fashion itu kan pakaian off duty ya, jelas jauh lebih mudah diserap gayanya dibanding pakaian panggung hehe. 

Satu karakteristik dari SNSD nih ya, dia punya sembilan (abaikan aja ya, aku masih anggap Jessica SNSD soalnya) member tapi asli deh, each one of them is sooo unique in their own way. Terutama dari sisi airport fashion.

Nah di blog ini aku bakal membahas gaya airport fashion setiap member dan memberikan tiga kata kuncinya. Biar apa? Biar aku senang dooong, aku kan gak penting banget orangnya ya haha. Jadi siap siap aja, untuk beberapa hari ke depan blog ini isinya bakal banyak foto foto cewek cantik kakak kakaknya akuuuu. Di page ini sendiri bakal di kasih link deh per member, jadi kalo ada yang nyasar ke sini cari inspirasi airport fashion Korea, bisa langsung klak klik gituuuu. :P









Minggu, 13 Desember 2015

Time Management (or so)

Aku gak bakal menjabarkan keseharianku ya, karna pengaturan waktuku juga masih buruk huhu. Jadi di sini aku mau bagi bagi tips kehidupan deh. Topiknya tentang kebiasaan kebiasaan biar sukses, yang tentunya juga berhubungan dengan manajemen waktu. Curated from one of the articles here : enterpreneur.com

  1. Meditasi secara rutin. Buset, meditasi di sini gak kayak yang di novel novelnya Dewi Lestari yang aku juga gak ngerti maksudnya itu ya. Meditasi ini maksudnya melakukan hal hal ini : rileks, gak grasak grusuk, berolahraga (saat berolahraga, pikiran kita memang layaknya meditasi, bikin tenang gitu), makan sehat (you can actually achieve that!! You can!! *ini ceritanya motivasi diri sendiri juga, tapi aku pernah membuktikannya beneran loh*) dan tidur cukup (8 jam sehari adalah kewajiban).
  2. Bangun lebih awal. Poin ini penting banget. Jadi aku pernah ngobrol dengan Mama dan acilku dan kami membahas soal kebiasaan bangun pagi mama dan abahku. For sure, they are the true success people I know in my life and I couldn't be more proud. Aku tau banget perjalanan karir orang tuaku dari orang yang biasa aja sampai alhamdulillah bisa punya kemampuan finansial seperti sekarang. They do like to wake up early. Mengutip mamaku, bangun paginya aja dulu, akan selalu ada yang bisa kamu kerjakan.
  3. Bergaulah. Kuncinya ada empat. Pertama, bicara dengan banyak orang. Kalo menurutku ya, gak ada samasekali batasan moral siapa yang seharusnya jadi lawan bicara kita. Be it Obama, Rhoma Irama or even that weird girl in class. Talking to people open up many things to you, and of you. Kedua, be sincere and emphatetic. Ini agak susah sih, buat sebagian orang (khususnya pemilik blog ini hehehe). Tapi bisa diasah terus kali ya kemampuan menjadi tulus ini dengan lebih banyak membuka telinga dan mata dan hati :)) Ketiga, jaga trus kontak. On daily basis. This is the main reason why I open Facebook every night, check BBM Timeline every three hours, even I also use Path now! And comment a lot (gak fisikly atau hal hal personal lainnya juga ya. Akan selalu ada topik yang lebih penting kok)! Buat aku yang gak terlalu suka ngobrol, ini bisa jadi peer banget. Tapi aku percaya membangun "kehadiran" kita sama orang orang itu penting, biar gak disangka cuma hadir kalo ada maunya doang hehe. Oh iya, perbanyak ketemuan langsung juga. Ini juga peer banget buat aku yang gak pedean (!!!) Tapi aku percaya deh, dengan ketemu langsung, ngobrol langsung, hubungan dua individu bakal lebih erat. Keempat, stay up to date about current issues around the world. Ini akan membantu banget saat kita bergaul karna meningkatkan perbendaharaan topik dan menghindari kita membahas hal hal yang gak seharusnya dibahas.
  4. Kalo bahasa Inggrisnya sih keep yourself busy, tapi kalo versi Dahlan Iskan ya "Kerja! Kerja! Kerja!" Jangan manja kerja apa, pasti ada yang bisa dikerjain deh. Ya intinya jangan banyak ngelamun dan terlalu banyak buang waktu kali yaaa *pecut diri sendiri*
  5. Tahu kapan harus bilang tidak. Menjadi orang yang gak enakan itu pada suatu masa bisa jadi racun banget loh. Ingat, kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Bahkan di saat badan kita udah rontok, kita gak akan pernah bisa. Jadi know yourself first ya. Tau kondisi diri dan kemampuan dan percaya deh sama diri sendiri. Believe your own guts.
  6. Jangan nonton TV! Baca aja yang banyak. Ini kedengaran sangat menyerang ya buat yang hobinya memang nonton TV. Tapi menurutku, media yang sudah terkurasi seperti televisi, radio dan koran itu memang lebih rentan disalahgunakan banyak pihak. You know, banyak iklan, trus cara pandang kita kan bisa diputar habis habisan. Belum lagi di negara kita ini industri TV kebanyakan dipegang sama pejabat pejabat parpol gitu. Netral, my ass. Memang gak semua acara di televisi jelek, tapi kita harus benar benar menyaring semua yang kita tonton deh.
  7. Membuat to-do-list per hari setiap malam. Di aku, ada tiga kunci tambahan. Sesuaikan kondisi (kamu pasti tau kondisi kamu sendiri. Awal awal memang masih meraba, tapi setelah berhari hari pasti makin jago aja), pakai nomor (ini penting banget, untuk mengatur mana yang prioritas dan mana yang enggak) dan patuhi!!!
  8. We have to set goals, plan, and visualize! Nah ini nih yang masih jadi peer banget buat aku. Kadang masih bingung tujuan aku buat beberapa tahun ke depan itu apa. Jadi seperti yang udah aku tulis di sini, musti secepatnya bikin mind map mengenai rencana setahun ke depan, lima tahun ke depan, dan seterusnya. Investasi waktu sehari atau seminggu buat semedi, biar langkah ke depan lebih jelas dan terarah :)
  9. Musti pintar pintar mengatur keuangan. Gak bisa dipungkiri ya, sukses selalu identik dengan banyak uang. Gak usah sok idealis deh asal bisa berkarya, jadi gak mikirin bayaran. Kenyataannya, dengan kita punya banyak uang, langkah kita dalam melakukan kebaikan bakal lebih lapang juga. Dari artikel itu, ada empat kunci utama untuk poin ini. Pertama, investasikan uang dengan bijak. Beli tanah, main saham, berdagang, ada banyak cara dan hitungan plus minusnya bisa kita pelajari sendiri dari hari ke hari. Aku cocoknya invest ke mana, di daerahku ada peluang bisnis apa, gitu gitu emang pelajaran sehari hari, yang mana kita harus paksa otak untuk selalu berpikir. Kedua, selalu cari peluang baru. Karena dunia ini sangat dinamis, jadi kita juga gak boleh terus statis di zona nyaman. Jatuh? Bangkit lagi! *pecut diri lagi*. Ketiga, selalu sedia simpanan darurat. Dan keempat, selalu sempatkan untuk berbagi kepada sesama. Yang terakhir itu, selain memang sudah menjadi kewajiban di agama, juga bisa membuat hati kita lebih terpacu untuk trus menghasilkan uang. Karna gak ada yang lebih membahagiakan selain bikin bahagia orang lain, even strangers (makanya poin nomor 5 susah banget ya dilakukan hehe).

See you next week from Pare!

Cerita #LifeinPare #DitainPare dan lain lain nanti aja kalo udah pulang hihi. Baru juga empat hari di sini :P

Selasa, 08 Desember 2015

Memahami Keagungan Tuhan

Aku pernah curhat di sini mengenai kegalauanku soal agama. Cuma satu kalimat, tepatnya.

"Aku gak bisa jadi alim karena aku masih punya banyak keraguan yang belum aku temukan jawabannya."

Dan ketika aku bilang banyak keraguan, it literally is... banyak. Belasan mungkin. Atau puluhan. Setelah aku pikir berkali kali, sumber utama keraguan itu adalah cara aku diperkenalkan dengan banyak hukum agama, yang salah.

Pertama, di lingkungan keluarga. Keluargaku bukan kumpulan orang yang alim alim banget gitu, tapi kami selalu sebisa mungkin menjalankan kewajiban dan kebaikan, serta tentunya menjauhi segala dosa. Nilai agama sudah ditanamkan dari aku kecil. Harus sholat, harus puasa, harus sedekah. Tapi aku gak pernah dijelaskan mengapa. Dan bodohnya aku, aku juga gak pernah bertanya. Kewajiban tanpa alasan. I naturally hate that, berasa didikte tau gak kayak gitu. Jadi jujur, kalopun sampai sekarang aku masih memegang nilai agama itu, suruhan masa kecil samasekali bukan menjadi alasan aku melakukannya. It's just because I (fortunately) still have faith in Allah. Seriusan, walau kelakuanku gak meyakinkan gini, aku masih percaya kok sama eksistensi Allah :)

Kedua, di lingkungan pertemanan. Aku punya beberapa oknum teman, yang agak fanatik dengan agama yang kita sama - sama anut. Everyone has to be perfect people for them, it's exhausting. Aku gak masalah ya kalo mereka mau sempurna dalam menjalankan semua aturan agama (instead I'm going to be so so proud!), tapi sekali lagi aku mulai bete kalo cara aku memperlakukan Tuhan juga didikte sama mereka. Buat aku, masalah ini sangat personal. Hitung hitungan dosa dan pahala biarlah jadi urusan aku dan Tuhan. Kalo dalam taraf mengingatkan sih oke, tapi kalo udah nge-judge aku bakal masuk neraka... wow, who are you, really? Instead bikin aku takut, itu malah bikin aku makin ragu sama agama deh.

Bahkan ada teman yang tidak membuka ruang untuk keraguan. Jadi ada nih, teman teman lain yang melakukan sesuatu karna penasaran apa sih manfaatnya ibadah sunnah satu itu. Trus malah niat itu dipertanyakan. Dibilang ngapain mempertanyakan amalan yang udah jelas jelas baik. Wow, I can't agree on that. Aku tau sih, agama itu tidak semuanya bisa dijelaskan dengan logika. Eh bukan tidak, tapi belum (more on this subject later :D). Tapi kalau memang ada orang yang berusaha mencari, who are we to stop them? Orang menyelami Agama dengan berbagai macam cara, dan seharusnya itu personal. Kita gak seharusnya sibuk berurusan dengan cara cara itu.

Dan yang ketiga, dari eksposur berita di dunia. Terlalu banyak informasi tentang agamaku yang berseberangan dengan nilai nilai baik yang aku percayai.

Ketiga alasan itu membuat raguku semakin besar dan besar. And it leads to.. none other than.. kemalasan aku untuk melakukan beberapa hal yang seharusnya aku lakukan. It's not good and I'm actually feeling really, really bad inside. Tapi seperti yang aku bilang, suruhan dan paksaan semua orang gak akan mempan sama kekeras kepalaanku ini. Aku pernah loh ada di suatu masa, di mana aku gak mau ngelakuin salah satu rukun Islam karna menurutku oke oke aja kalo gak dilakuin.

Oh iya, berbekal semua keraguan dan keinginan aku untuk memperbaiki diri, aku tuh selalu berusaha belajar loh mengenai agama ini. Aku membaca (I even bought one book titled "Muslim Kok Nyebelin?", belum dibaca sih ini hehe) dan banyak menonton. Aku begadang semalaman nontonin video video Gus Mus dan Gus Dur. Semenjak aku pulang lagi ke Loa Janan, aku juga udah beberapa kali nemanin mamaku ke acara ceramah di masjid. Tapi tentu semua itu masih kurang ya, masih banyak banget pertanyaan dalam hatiku.

Dan kemudian, beberapa hari lalu aku baca artikel ini : http://suamigila.com/2015/11/menurut-kamu-bagaimana.html

Sekali lagi deh, ditampar sama tulisan Adhitya Mulya.

"Selalu ada ilmu, baik logika, science mau pun sosiologi yang ada di balik perintah Tuhan. Mungkin butuh 13 abad untuk otak manusia mencari jawabannya. Tidak berarti kita tidak perlu beribadah sebelum ada bukti. Tapi tidak berarti juga kita berhenti belajar. Tidak ada tempat di dunia ini untuk kalimat “Sudah dari sononya.”."

Jadi kesimpulan dari tulisan ini : tetap berada di jalur yang benar ya, Fradita Wanda Sari. Jangan berhenti beribadah hanya karna ragu dan jangan berhenti belajar hanya karna begitu yakin. Dan itu keyakinanmu ya Dit, gak usah maksa maksain ke orang lain. Yang bisa melabel benar atau salah seseorang dalam hal Agama cuma Tuhan.

Buat sesama orang yang juga sedang belajar, boleh banget dibagi kalo ada bacaan menarik tentang Islam. Nih aku bagikan beberapa favoritku :

http://letthebeastin.blogspot.co.id/2015/06/benarkah-kamu-merindukan-ramadhan.html
http://letthebeastin.blogspot.co.id/2013/11/ok-so.html
http://suamigila.com/category/islam
http://blog.imanbrotoseno.com/berniaga-dengan-tuhan/

Dan bonus Kick Andy episode Gus Mus yang bikin ngakak dan bikin mikir :))

Minggu, 06 Desember 2015

My Favorite Book

Berdasarkan penjelasan singkatku di sini mengenai buku - buku yang pernah aku baca, ada yang bisa nebak gak buku favoritku itu yang mana?

:D

Duh aku pun susah ya, memilihnya hanya satu. Berikut beberapa nominasinya dulu deh : Divortiare, karna buku ini yang paling lecek di antara semua, dan itu berarti aku udah jutaan kali bacanya. Aku juga sering tuh random aja asal buka halaman, dan baca, dan keterusan. Seajaib itu deh buku ini. Trus The Naked Traveler Series juga bisa aku terusin baca berlembar lembar walau awalnya cuma buka satu halaman. Semua buku Adhitya Mulya juga layak masuk nominasi karna transfer nilai nilai yang ada di bukunya tuh smooth dan menyenangkan banget ke otakku. Glam Girls Series juga termasuk buku yang bisa aku baca jutaan kali tanpa merasa bosan. Dan di buku ini aku dapat banyak wawasan baru (terutama soal high-end brand hehe) serta relatable banget bikin aku ingat SMA. Terakhir aku juga suka buku non fiksi dari Indra Herlambang yaitu Kicau Kacau. Buku ini juga leceknya ampun saking sering di-abuse-nya haha.

Dan pemenangnya adalah...

DIVORTIARE
emang iseng warna font-nya kujadikan putih, silahkan di-highlight aja ya bagi yang penasaran hehe :P