Apa hubungannya Loa Janan dan MU? Nanti teman, nanti akan kujelaskan padamu.
Sekarang aku akan bercerita dulu tentang Loa Janan, tempat segala sesuatu dalam diriku bermulai.
Seperti yang kutulis di profilku teman, aku tuh tinggal di sebuah tempat bernama Loa Janan.
Terdengar asing???
Ya, mungkin ada teman – teman yang tidak tau apa – apa tentang Loa Janan. Ya, Loa Janan cuma sekedar daerah kecil yang pemerintahannya terbagi antara Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar). Seterpencil apakah tempat tinggalku itu?? Ya, jelas tidak kecil – kecil amat. Tapi dengan tinggal disini, banyak sekali hal besar dalam hidupku yang harus hilang dari aku. Hal yang bagi aku amat sangat penting.
Tinggal di Loa Janan sebenarnya tidak jelek – jelek amat. Jarak dari rumahku disini ke Samarinda cuma belasan kilo dan kalo ke
Di Loa Janan, perbedaan menjadi keindahan. Loa Janan itu unik, unik sekali. Segala budaya ada disini. Segala adat istiadat ada disini. Kutai, dayak, banjar, bugis, jawa, sunda, madura, bali, bima. Sebutkan semua suku di
Tapi Loa Janan juga punya kejelekan, selain kemampuan ajaibnya membuat semua mimpi aku terkubur dengan konyolnya. Segalanya, segalanya di Loa Janan akan selalu menjadi setengah – tengah. Sebenarnya aku ingin mengganti kata ‘Loa Janan’ diatas dengan ‘Kaltim’, tapi aku takut akan kehilangan konteks.
Program – program pemerintahnya, peraturan – peraturan sekolahnya, dan tingkah polahnya penduduknya tak pernah ada yang berujung pasti. Semuanya cuma sekedar wacana.
Well, the point of this postingan is aku cuma pengen curhat betapa betenya aku tinggal di Loa Janan. Domisili disini telah menghancurkan harapan aku untuk :
1. Masuk sekolah. Apakah tidak ada sekolah di Loa Janan? Tentu saja ada SMP di Loa Janan yang akan menerimaku. Tapi yang aku maksud disini adalah sekolah yang bisa membuat siswanya merasa bangga. Dan cuma dua SMP yang membuat aku bangga berada di dalamnya. SMPN 1 Samarinda dan SMP Plus Samarinda. Dari nilai, tentu saja aku bisa masuk dua SMP itu. Aku siap diadu untuk itu. Tapi aku tak bisa kesana. Bukan karena aku gak mampu. Tapi karena SMPN 1 Samarinda itu jauh di Kota Samarinda. Sedangkan SMP Plus, walau lebih dekat, tetap tidak ada yang bisa mengantar karena abahku sibuk. Sedang peraturan di sekolah itu tidak membenarkan siswanya membawa motor ke sekolah.
2. Naik motor. Apa hubungannya tinggal di Loa Janan dengan sepeda motor? Apa karena tidak ada taksi disini, hingga harus bisa naik motor? Hahaha. Kalo yang teman pikirkan seperti itu, benar – benar salah.
3. Terkucil. Maaf ya, buat teman yang mungkin tersinggung. Aku gak bermaksud membandingkan, tapi aku mau tanya sama teman, pernah gak dengar
Cuma itu? Hahaha. Tidak teman, ada satu luka lagi yang akan meledak dalam enam bulan ke depan. Luka yang berusaha aku tutupi hingga saat ini. Tapi aku tau luka itu ibarat bom waktu. Dan dia akan meledak, tepat pada tanggal 24 Juli 2009 nanti.
Ya, tepat tanggal itu MU akan bertandang ke
Dan apa karena
Dan bila mimpi itu hancur, apakah aku akan ikut hancur?
Ya, tunggu saja teman, apakah bom waktu itu akan meledak atau berhasil aku jinakkan dengan gagahnya?!
Yang jelas, I’ll work to it and you’ll wait to it.
Tetap semangat!!!
Karena kita teman, tidak akan pernah mendahului mimpi!
Hahahahahahaha…
Dan begitulah hubungan antara Loa Janan dan MU, teman. Tarik menarik mempermainkan emosiku. Dari kecewa, sedih, marah, putus asa dan diam – diam senang. Kecewa, karena aku pengen ketemu MU tapi gak bisa. Sedih karena momen ini udah kutunggu dua tahun, sejak aku suka MU, tapi pada saat itu datang, aku malah gak bisa melakukan apa – apa. Marah, karena aku gak tau mau marah sama sapa. MU wajar banget lah kalo ke
Teman, I just can’t believe this. Dan aku juga gak percaya, aku berjuang sekeras ini untuk MU.
Teman, doakan aku ya?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
NO SPAM PLEASE T_T