Sabtu, 30 April 2016

My Favorite Running Man Episodes in 2010

Alohaaaa!

This time I'll write in English and I'll write about my most favorite reality show ever ;

  • the one which I subscribe for the latest four years (through isubs, kshownow, kshowonline, you name it) even though it's already in its six years
  • the one which I promoted hard to all of my friends
  • the one which made me laugh and smile (and sometimes cry too) regularly every Monday

Yes, it is, RUNNING MAN!

Enough with the cheesy and boring opening, shortly I will present you my own list of Running Man best (and top and memorable and funniest) episodes especially in 2010.

Why did I bother making it, you may ask? Well, firstly I enjoy watch and rewatch every single episode of it. There are so many I will never get bored hahaha. And because I like to read, I automatically love to browse anything RM related. I usually search for Spartace (my OTP, sorry for the fellow Monday Couple shipper hehe) and best Running Man episode. I really like reading these lists so I can find what episode to rewatch at that time of the day, that's why I really appreciate people who take their time to write it on the internet.

I'm deeply entertained by your effort, people! Thank you!

And here comes the time when I also want to contribute to the society in the same way. There goes my reason for this list. I divided my favorites by year so it's easier for me to choose among many episodes.

Now, enjoy the list, people! :D

1. Episode 8 - Members' Embarassing Videos

This one just can’t be missed. The games are all RM fun (modified hide and seek and a leisure tea time, these two are classic and fan’s all time favorites). And the little talks here and there, including the fuss about Jong Kook’s team at the opening and pre Monday couple moment. Peaceful Gary strikes too! :D This episode also has one of my favorite guests ever, Lee Joon, who’s almost as babo as Kwangsoo haha.

Notice why I referred Joon as "babo"? :P

And of course, as the title says, members' embarassing videos are the highlight!

Just one of the funny things that happened that night :P

2. Episode 10 - Monday Couple's first moment

As I stated earlier, I love Spartace waaaayyyy more than I love the official love line on the show. But somehow,  my heart flutters too everytime I watch Monday Couple moment on this episode. I mean, how can you resist charming Gary and his greasy, yet refreshing, pick up lines? :P

Another things I like about this episode : Cha Tae Hyun (the guest; an hilarious actor and also happened to be Jong Kook's best friend), the location (yours truly here lovessss contemporery art so much hehe), and the games (especially modified hide and seek and drawing game).

One of the featured artworks on the episode

This episode also had one of the funniest punishment

3. Episode 12 - 7 vs 1 Joongki

This punny moment though

This episode has its fun moments. Not grand, just fun.

First thing first, this is the first episode with the fixed 8 members, without a guest. So finally we can focus on their roles and comedy antics. The games are all fun. Hide and seek under the heavy rain? Check. Catch The Thief with a twisted ending? Check. Even the normal quiz game could be THAT FUNNY on this episode.

Oh yeah :D

I especially like the editing, which is very dynamic and fast-paced. Very RM. Oh, and the sound editing too! Never in my life had I thought that "Jae Ho" song from Slumdog Millionaire could be this intense! :P

4. Episode 13 - Best Hide and Seek Game

This episode is what classic Running Man is all about!

I don't think I need to give detail description because you really need to watch it for yourself. The small moments, the unexpected twist. Everything is just funny and hilarious. These screen caps are only the tip of its iceberg of hilariousness. Must watch episode.

Back then when even the subtitle is sneakily funny. It's kind of rare to find on latest episodes :(

Another funny editing moment :D

A sneak peek of what I claimed as the best hide and seek game in the history of Running Man

5. Episode 22 - L Toy Mart

All the lovely colors :)

There are two definite reasons why I love this episode. Ummm, okay, maybe three.

First is the guest. Super Junior Siwon and Kim Min Jong are already unique in their own way, and RM member luckily and perfectly sensed it. Their harmony and synchronization is so fun to watch and very GIF-material. From Siwon’s prince style to Min Jong’s clumsiness.

The guest's BGM tho :'

Second reason is the location. A mission in the big toy shop and another one in a spacious supermarket? Major yayness. So much to see and all the colors are so refreshing (or maybe this is just my personal opinion :P). And finally the additional reason : the theme. I always love Christmas thingy even though I'm not a Christian myself. There are something soothing and peaceful seeing Santa Claus and hearing carols. And this episode has everything that fit in perfectly with the theme.

Sabtu, 23 April 2016

Vitamin

Hari ini menyenangkan karna meet up sama 4 orang ini (plus Ika yang gak ada di foto).


Jujur kemaren (dan mungkin bisa dibilang beberapa hari ini) lagi sedih dan down dan gak jelas maunya apa. Apalagi kalo masalah belum dapat kerjaan ya. Nguras mental banget. I even tweeted that I feel stupid, weak and worthless. Worthless. Kurang ngenes apa.

Tapi kemudian datang hari ini dan aku menghabiskan beberapa jam berharga sama mereka. After effect-nya sama kayak aku habis dari Pare. Aku merasakan keberagaman. Aku merasakan selalu ada plus minus dalam hal apapun. Aku akhirnya merasa yakin bahwa aku tidak pernah benar benar di atas dan tidak pernah benar benar di bawah (ini hal sepele dan pasti sih seharusnya, cuma aku selalu kurang/terlalu percaya diri untuk mengakuinya. Peer banget emang).

Dari background pendidikan aja anak anak Sparkle (nama kelasku waktu di SMA) itu beda semua ya. Kalaupun ada yang sama jurusan, universitasnya pasti beda. Contohnya kami berenam yang meet-up ini terdiri dari jurusan Tata Kota, Guru MTK, Dokter, Teknik Kimia, Bidan dan satunya lagi udah kerja di industri minyak. Trus alamat kami juga beda beda dan saling jauhan. Ada yang di Loa Bakung, Loa Janan, Sambutan, Sempaja, joke-nya beda tapi somehow karna satu kota ya masih bisa dimengerti aja.

Dan perbedaan satu lagi adalah status. Dari yang meet up itu aja, udah ada yang settle sama kerjaan, udah ada yang bisa bawa mobil, ada yang baru lulus tapi dari dulu udah kerja, ada yang masih galau nganggur dan ada juga yang masih berkutat sama ujian dan dosen.

Semua keberagamaan itu somehow ngebuat pembicaraan kita jadi kaya. Ngebuat aku melihat banyak perspektif lain. Dengan ngobrol sama mereka, aku jadi bisa merasakan kegundahan kegundahan lain yang beda dengan yang aku punya. Beda, dan bisa dimengerti :)

Belum lagi kita semua punya memori dua tahun bareng ya. Dan dengan modal itu, kita bisa saling ngerti joke masing masing. Kita semua juga tinggal di Samarinda, jadi bisa saling tukar info macam macam mengenai perkembangan kota ini (tentunya dari komunitas kita di luar Sparkle, yang lagi lagi, beda semua :D)

Ps, aku jadi merasa ekstrovert. Di beberapa kesempatan, aku gak menyangkal kalau setelah ketemu orang, ngobrol, aku bisa jadi bahagiaaaa banget. Sampai ke poin aku senyum sendiri dan jadi bersemangat dan berenergi. Kayak habis konsumsi vitamin. Hence, the title.

Pss, Jela semangat belajar nyetirnya! Semoga cepat bisa dan lancar ya ;)

Rabu, 20 April 2016

Running Man Q&A

Your favorite member?


The original 9 members

Aaaa susah banget milih dari sembilan orang gendeng itu (termasuk Joongki dan Lizzy)! Dulu waktu awal awal, suka banget sama Haha dan image Haroro-nya. I love cute things :)
Trus perlahan jadi sukaaaa banget sama Kim Jong Kook. Habisnya ganteng, kuat, suaranya bagus and can be very very cute at times too! Walau tetap sih, apalah arti Running Man tanpa member member yang lain. Kind Jaesuk, Forever Weak Sukjin, Sometimes Good Sometimes Not Gary, Forever Babo Kwangsoo, Ace Jihyo dan Danshin Haha :D

Kookie Oppa

Your least favorite member?
Nah ini juga susah milihnya. Aku suka semuaaaa, kalo kurang satu juga gak enak soalnya semua sudah saling melengkapi huhu. Tapi kayaknya sekarang lagi kurang suka Haha soalnya suka lebay sendiri dianya.

Haha yang kena batunya di episode 93 :D

Your favorite staff?
Staff di Running Man pada lucu lucu jadi agak susah ya. Mulai dari FD Dongwan yang bisa jadi apa aja (literally apa aja), VJ Kwonryul yang sering di-bully maupun mem-bully Jaesuk, Coordi-nya Haha yang cantik sampai VJ-nya Haha dan Jongkook yang ganteng ganteng. But my personal favorite is... MYUK PD. Staff paling nyebelin tapi paling lucu juga menurutku :'D

Jihyo's expression tells it all

Your favorite episode?

The infamous episode 74

Favorite episode is Superpower Special! By the way, pertanyaan ini susah banget deh karena sebenarnya aku punya banyak banget episode yang aku suka. Jadi more on this later ya, bakal dibikinin list-nya per tahun aja.

Your least favorite episode?

Least favorite episode is Episode 208

Your favorite guest?

Regular guest indeed

Definitely Park Ji Sung! He's just perfect. Maybe I'm bias because I'm also a big fan of his soccer career, tapi 4 seri bersama PJS bener bener lucu dan menyenangkan. I laugh until my stomach hurts and I would be really glad to rerun that episode over and over again. Haha lebay ya. But he was that good for me. Guest lain yang lumayan menarik buat aku :

Super Junior Siwon and his regular BGM (liat gambar kiri atas)

Your least favorite guest?
Ah lumayan banyak sih kalo ini. Halangan buat bisa 100 persen menikmati Running Man itu ya kebanyakan bintang tamu ini. Sebagian membosankan, sebagiannya lagi jaim. Tapi entah kenapa yang paling aku ingat itu Yoon Soy, waktu episode 52. Liat sendiri deh dia menyebalkannya di mana, aku gak suka aja pokoknya.

Your most anticipated guest?
Pengen deh segerombolan Suju boys jadi guest (kayak mereka pas ke Dream Team, gak perlu lengkap yang penting bergerombol) :))

Ryeowook already said it.

Your favorite character?
Like I said before, I like Haroroooo. Karakternya menurut aku fresh dan jarang jarang ada gitu di reality show. Biasanya kan protagonis, antagonis, standar gitu gitu aja. Kalo Haroro kan beda. Target market-nya aja anak anak haha.
Trus akhir akhir ini suka sama The Sudden Commander Kang Gary. Gary keren banget emang ya kalo niat. Dua ini gak begitu suka tapi bohong lah kalo dibilang gak menghibur banget : Stupid Giraffe and Weak Impala :D

Indeed :D

Senin, 11 April 2016

Faves and Faves

Mau nulis aplikasi aplikasi di Android favoritku ahhhh...

Seperti yang pernah aku bilang di sini, media sosial kesayangan aku masih cuma Blogger dan Twitter... sampai datang Snapchat ini. Jadi sebenarnya aku dah lama ya bikin akunnya. Udah hampir dua tahun deh kayaknya. Tapi aku mainnya ogah ogahan dulu soalnya sepi (di circle friends aku hampir gak ada yang main) dan aku juga bukan orang yang narsis visual. Instagram aja sampai debuan. Kemudian dihapuslah aplikasi itu.

Eh gak tau kenapa pas lagi di Pare aku iseng download lagi. Dan ketagihan deh. Terutama pas baru baru ini aku dah tau cara pakai filternya (iyaaaa norak banget baru tau beberapa minggu ini T_T tanda tanda banget ya udah harus turun dari tahta Manusia Up To Date haha). Satu alasan kenapa aku suka Snapchat karna menurutku formatnya yang Twitter banget. Real time gitu cin. Beda sama, let's say Instagram atau Path, yang kita bisa manipulasi banget fotonya dipilih yang oke aja dan caption-nya yang saking pengen kece sampai dipikirin seharian. Kalo di Snapchat ini kan sekali snap langsung harus saat itu juga di-upload. Trus editing-nya juga gak berlebihan macam aplikasi narsis visual lainnya.

Dan lagi, aku udah menemukan beberapa user favorit yang bikin seneng liat halaman recent updates. Haha stalker much ya. But I enjoyed it and would love to share my top 3 Selebchat with you :P

soniaeryka
Aku gak pernah suka baca blognya Sonia ataupun follow IG-nya, tapi anehnya aku suka banget sama Snapchat dia. Dia jago banget edit berbagai fitur dan kesehariannya sebagai fashion people ya lumayan seru lah ya diikutin.

raisabackstage
Nama snapchatnya akurat banget hehe. Isinya emang kebanyakan di belakang layar dari singer-Raisa, tapi kesehariannya juga ada kok. Aku suka karna Raisa ini playful, cantik (ya menurut ngana) dan kadang kadang dia nyanyi juga di sini jadi seru lah.

elleandjess dan elissayamada
Nah ini juga sama banget kasusnya dengan Sonia. Aku gak pernah baca blognya Yamada bersaudara tapi aku suka Snapchat mereka, bangettt. Mulai dari keseharian mereka yang cuma ndusel sama kucing kucingnya doang di rumah sampai ini mereka lagi liburan ke Jepang, semuanya seru diikutin :D

Kalo Snapchat aplikasi media sosial, dua aplikasi di atas ini adalah aplikasi yang sangat fungsional dalam kehidupan sehari hari. Ceritanya satu satu ya.

Jadi di suatu masa, @jonathanend ada sharing di Twitternya tentang sisi positif punya kartu kredit. Dan di antara bahasan itu, terselip info bahwa dia ngatur keuangan lewat aplikasi Money Manager. Nah karna aku tertarik juga pengen punya aplikasi macam begini dari lama, aku coba lah cari di Play Store. Eh nemu beberapa yang serupa. Tapi dari hasil baca salah satu review di Monefy, (yang bilang kalau tampilannya simple dan bagus), aku langsung download.

Bener banget aja, tampilannya lucu dan ringan. Trus fiturnya juga pas banget sesuai dengan kebutuhan aku yang mau ngatur uang masuk dan keluar sehari hari. Konklusinya kita bakal tahu kita udah spend berapa persen di setiap kategori (kayak bensin, pulsa, entertainment) biar kita bisa kontrol. Recommended banget buat yang lagi nyari aplikasi pengatur keuangan pokoknya!

Kalo aplikasi Memrise, aku terinspirasi dari postingan Koh Arman yang ini. Jadi di postingan itu dia cerita lagi seru belajar Bahasa Spanyol melalui aplikasi Duolingo. Sebagai orang yang pengen banget punya bahasa ketiga, aku jadi excited juga dan langsung niat nyari. Bingung karna Duolingo kok ada berbagai macam hehe. Setelah cek review satu satu, dicobalah download Memrise ini. Eh ketagihan aja loh sampai sekarang haha.

Dan ternyata di aplikasi ini gak cuma bisa belajar bahasa, tapi ada course course lain. Bahkan coding pun ada! Seru ya. Trus kita bisa milih course mana yang mau diunduh jadi walaupun offline tetap bisa dibuka. So far sih aku baru ambil dua course yaitu si bahasa ketiga (ayo tebak apa haha) dan emoticon. Iya emoticon haha gak penting banget ya. Aku anggapnya aplikasi Memrise ini sebagai mainan (karna di HP aku emang gak ada app game karna aku gak doyan) :P

Kalo yang satu ini sih walau baru tapi dengungnya udah di mana mana ya. Anyway, aku sebenarnya dulu pernah makai aplikasi streaming musik juga yaitu Joox. Awal awal suka sih, tapi kemudian aku kembali beralih ke cara manual karna memang akunya lebih suka begitu. Nah sekarang berhubung lagi gak punya memori eksternal, jadi diputuskan untuk nyoba pake aplikasi. Awalnya galau sih mau milih Deezer (yang paling lama ya setauku ada di Indonesia) atau coba yang terbaru. Setelah dipikir pikir, akhirnya diputuskan dipilih yang terbaru biar : kekinian :P

Yak ketahuan ya cetek.

So far so good sih ini Spotify. Ya walaupun makan banyak kuota, tapi menurutku masih normal aja, sama aja kayak Joox. Kalau mau lebih hemat kan ya cara manual, makanya ini masih jadi opsi utamaku hehe. Trus yang paling aku suka tuh tampilannya yang simple dan layar yang didominasi sama cover photo dari album/single-nya itu dan kualitasnya mostly HD. Bikin gak sakit mata :)) Trus jumlah lagunya emang banyak ya, meski gak sebanyak harapanku juga. Terutama dari Kpop (secara emang section ini sih yang paling banyak dieksplor).

Well, selain tampilannya, aku juga suka fitur di mana kita bisa ngatur sendiri lagu lagu kita. Bikin playlist dan bahkan bisa bikin radio sendiri juga. Trus habis bikin playlist bisa download lagunya juga jadi bisa didengarkan pun saat lagi offline. Mumpung baru, mereka juga ada promo gratis premium satu bulan pertama jadi bisa punya fitur no iklan, gak harus shuffle playlist dan bisa download lagu itu tadi. Trus ntar kalo memang mau langganan, bayarnya bisa lewat jaringan Alfamart aja loh.

So far aku dah buat dua playlist yaitu... SNSD Medium Tempo + Ballad buat lagu lagu SNSD yang jenisnya begitu hehe, dan Dita's Christmas Time buat lagu lagu christmas kesukaan aku tapi yang liriknya cemen aja gak serius (bukan penganut agama Kristiani ya, tapi aku suka irama lagu lagu natal yang merry bin jolly :P). Sok kalau mau diikutin coba dicari aja.

Viddsee
Ah ini favorit akuuuuu *kasih lope lope buat yang bikin*

Jadi ya sumpah ini bukan pencitraan, aku beneran suka nontonin film film pendek. Aku sebenarnya suka juga sih sama film panjang, tapi menurutku nonton film jenis itu butuh lebih banyak effort. Selain makan lebih banyak waktu, kualitasnya juga gak bisa diharapkan. Ya aku ngerti juga sih, jaga kualitas film dengan durasi belasan menit dan ratusan menit jelas beda ya.

Aku terlebih suka sama film pendek dari Asia, khususnya bagian Tenggara. Mulai dari Filipina sampai Malaysia. Dan terlebih kalo genrenya horror atau ada twist-nya. Duh saking senengnya, kadang berasa braingasm haha. Jadi pas nonton aku bisa terus terusan teriak trus tiba tiba ketawa saking bagusnya film itu. Nonton sekali dua kali sih gak papa. Tapi kalo dah sering, aku juga seringnya jadi parnoan. Kenapa spesifik film Asia pada umumnya dan Asia Tenggara pada khususnya? Karena ide filmnya yang orisinal dan somehow, relatable. Ya iyalah ya sesama bangsa Timur ini. Dan aku tipe penonton yang substance over style. Jadi aku udah gak peduli sama teknis kalo udah disuapin cerita bagus :D

Okay, kembali ke Viddsee. Jadi ini bukan sekedar app Android aja ya melainkan ada situsnya juga. Dan formatnya basically wadah buat film film pendek dari seluruh Asia untuk mendapat audiens lebih banyak melalui internet. Ya mereka jadi kayak kurator gitu yang mempertemukan film film pendek maha keren sama penonton yang gak modal ikutan berbagai macam festival film kayak aku. The good news is... it's free. Aku bingung juga nih ini termasuk illegal apa enggak, soalnya setahuku Kineria aja bayar gitu kalo mau nonton. Tapi Joko Anwar juga ada bagiin link ini di Twitternya. So consider it is deh ya :P

Anyway, aplikasi Android-nya juga super simple dengan perpaduan warna putih dan pink yang kawaii. Satu hal yang disayangkan nih, kok aku merasa kolom komentar film film di Viddsee itu banyak alay ya. Ya ada beberapa lah yang omongannya gak sesuai konteks. Cukup disayangkan ya karna menurutku kan wadah kayak Viddsee ini menunjang banget buat kita berhubungan langsung dengan pembuat film dan  pecinta film sejenis. Jadi harusnya kita komen untuk mengapresiasi yang bikin atau kalopun gak suka ya kasihlah saran dan kritik mengenai filmnya dengan bahasa yang sopan dan masuk akal :))

Seru kan kalo komen trus ntar dibalas sama yang buat filmnya *berharap dibalas sama yang buat serial 3 Doors of Horror :P*

Aku jadi mau bagiin 5 film pendek favoritku (so far ya, list to-watch masih panjaaaang jadi besar kemungkinan bakal selalu berubah ubah haha) :

Friend by Yandy Laurens
Ini curiga yang buat fans Jokowi apa ya, nama pemeran utamanya Joko dan Widodo hehe. Pertama kali baca sinopsisnya sih aku sumpah ga ngerti banget. I mean, wtf?

Joko dan Widodo adalah sobat karib lama yang tinggal di sebuah desa. Joko suka menembaki ayam Widodo; dan saat itu terjadi, Widodo selalu membalasnya dengan membakar rumah Joko. Persahabatan yang aneh itu berubah saat Widodo harus pindah ke kota bersama putra dan keluarganya.

And my comment after I watched it :

I love this so much to every bit and pieces ❤ terutama suka sama akting dan sinematografinya. Dan ceritanya bisa bikin baper banget juga haha.

High-Five (Tos) by Andra Fembriarto
My comment tells it all. A must watch. Satu satunya film yang berhasil buat aku nangis (nontonnya tengah malam pula).

Why is this so saaaad 😭😭😭 I might not be as rude as the son, but I know I never treated my parents well ever since I suddenly became smarter than them. I almost never smile when teaching them. I almost never listen to their suggestion and never ask their advice just because I thought they know nothing about the how the world rolls now. This just hit me hard 😭 anyway, thanks for the reminder how priceless their presence to me and how relevant is their argument even until now I'm an adult ❤

Calon by Diego Batara Mahameru
Kadang ya, untuk menyuarakan ketidakadilan nasib itu gak perlu heboh teriak teriak. Dan itu aja udah bikin sakit hati berkepanjangan.

New Couples (Pasangan Baru) by Salman Aristo

Aku suka banget filmnya 😍 the topic is so on point dan narasinya juga gak kaku.

Sebuah film komedi satir yang seperti aku bilang, sangat on point it hurtssss.

Sugiharti Halim by Ariani Darmawan
Sama seperti Friends, agak bingung gitu sih ini format filmnya dokumenter apa gimana pas baru baca sinopsisnya. Ternyata enggak. Dan ternyata bagus banget. Beda seperti Calon, film ini film yang "ribut" menyuarakan ketidakadilan nasib. Both are great for me.

I love this. Very thought-provoking and well-edited ❤


***

Eh baru nyadar film Indonesia semua hehe. Tapi film dari negara lain bagus bagus juga loh, contoh film film horror dari Malaysia yang range ide ceritanya luas banget itu. For more of my favorite short movies, check these ones :

- Give and Take by Boan Wang
- Nadia by Muzzamer Rahman
- Delete by Sidney Chan
- Paper Crane Love by James Lee
- Cravings (Ngidam) by Junad M. Nor
- I Miss You Two - Leroy Low
- Figuran by Vania Ivena
- Dismiss (Bubar, Jalan!) by Gerry Fairus Irsan
- Udin Telekomsel by Rein Maychaelson
- Withdrawal (Tunai) by M. Myrdal Muda
- Flirting The Night Refusing The Dawn by Adi Victory
- Vampire by Fitro Dizianto
- Mindstain by Rein Maychaelson
- Familiar Stranger by Filbert Tanuwijaya & Felix TJ
- Sandekala by Amriy Ramadhan
- The Apple of My Pie by Tariq Mansor & Zulhairi
- Manuk by Ghalif Putra Shadewa
- Ellyn by Ng Ken Kin
- On Duty with Shu Qi by Do Quoc Trung
- Setelah Kita Bicara by Fazrie Permana
- Mencintai Nisan by Dmaz Brodjonegoro
- Date Me Next Time Please by James Lee

Wow ternyata banyak juga ya haha. Happy browsing!

Sabtu, 02 April 2016

Unfairness

Halo haloooo.

Kerasanya lama banget gak ngisi blog, padahal gak juga ya hehe. Mungkin karena kemaren bener bener rutin seminggu sekali main #challenge, nah ini udah beberapa minggu ditinggalkan. Sedih? Iya banget. Tapi aku berusaha untuk gak terlalu keras sama diri sendiri, berhubung diri ini masih gak jelas juga maunya apa. Jadi kita bawa seloooo aja dulu ya :P

Anyway, aku kembali karna ada satu topik yang mengganjal hati dalam beberapa minggu ini. Bikin sumuk banget sampai akhirnya diputuskan harus dibagi di blog. Topiknya persis seperti judul di atas : ketidakadilan.

Ketidakadilan dalam konteks sejarah Indonesia. Jadi for your information, aku tuh dari SD suka banget sama pelajaran Sejarah. Aku bisa dengan mudahnya menjawab kalo pelajaran Sejarah tuh pelajaran favoritku kalo ditanya demikian. Gak seperti pelajaran lainnya, aku demen banget bacain buku paketnya. But you know what, that's it. Setelah dipikir pikir lagi, pola pendidikan negeri ini emang parah banget ya. Pelajaran yang aku sebut sebagai pelajaran favorit sekarang toh cuma aku ingat sebagian hapalannya aja.

Gak ada "ide" yang terkenang. Gak ada "dorongan" untuk menumbuhkan terus pertanyaan dan mencari jawabannya di luar dari buku buku yang dipelajari di sekolah. Kerjaannya ngafaaaaal aja.

Fast forward, aku mulai mengenal internet sejak tahun 2009 melalui blog. Mulai deh, dari situ aku menemukan "pelajaran pelajaran" yang di aku ada ide dan dorongannya. Aku belajar fashion, sepakbola, menulis resensi, aerobik, ekonomi. Dan juga politik.

Salah satunya melalui Pandji Pragiwaksono atau simply dikenal dengan Pandji "Kena Deh" secara dulu itu acara TV-nya dia yang paling terkenal hehe. Aku lupa tau blog dia dari mana, tapi aku ingat aku jadi suka baca baca pemikirannya di situ dan di twitter. Dan berkenalanlah aku secara satu arah dengan beberapa temannya yang sesama suka MU (waktu dulu aku gak cuma sekedar suka tapi juga rajin ngikutin pertandingan :P) dan aku follow-lah. Salah satunya adalah si tit (nama disamarkan lol).

Nah si tit ini somehow sempat jadi twitter crush aku untuk beberapa waktu. Habis life values-nya sama banget gitu kan aku jadi luluh hahahaha. Jadi aku kepo-lah ke media social lain yang dia punya, termasuk ask.fm. Dari situ, aku nemu satu pap-nya yang katanya itu buku tentang idolanya. Saking keponya nih, aku sampai niat buat google image itu foto haha. Dan dari dia, aku nemu satu nama yaitu : Tan Malaka.

Fast forward lagi ke jaman SD, aku yang suka banget sama cerita rakyat dan legenda ini, beberapa kali bersinggungan dengan nama Tan Malaka. Sosoknya buat aku sangat membingungkan. Karna aku sering liat dia di cerita legenda yang takhayul banget, tapi di satu sisi aku juga pernah dengar kalo dia pahlawan. Dan si tit bilang itu idolanya. Why? Sedikit juga yang aku tahu soal Tan Malaka, dia ada hubungannya dengan gerakan Komunis saat pasca Kemerdekaan. Basic banget gak sih gueee?!

Aku mendiamkan pertanyaan itu sampai beberapa bulan yang lalu aku nonton Surat dari Praha dan hatiku terkoyak koyak sama ketidakadilan. Aku tidak ingin menyudutkan kelompok manapun, tapi aku merasa sedih aja sama keadaan. Ketidakadilan itu. Satu poin yang paling bikin hatiku perih saat membayangkan tokoh utama yang merupakan lulusan teknik nuklir, pelajar berprestasi yang mengalahkan banyak orang lain untuk beasiswa di luar negeri, harus menjadi eksil politik dan menghabiskan sisa hidupnya sebagai janitor. Teknik nuklir looooh. Ilmunya blasss gak kepakai. Padahal dia ya gak tau apa apa soal paham komunis. Dia cuma dapat beasiswa ke luar negeri. Titik.

Patah hati kedua adalah saat aku baca buku Pulang dari Leila S. Chudori. Isss perasaan tidak adil lagi lagi menggorogoti hatiku sampai diam diam aku nangis pas baca buku ini. Emang sih, itu cerita cuma fiksi, tapi aku bisa banget memahami perasaan Dimas Suryo, eksil politik yang diceritakan di buku ini. Padahal si Dimas Suryo ini juga kubu tengah, alias dia gak kiri maupun kanan. Tapi karna keadaan, nasibnya dia jadi eksil dan harus jauh dari tanah air selama berpuluh tahun. Betapa mewahnya ya kemampuan memilih dan tidak memilih itu. We really shouldn't take that opportunity for granted now.

Dan patah hati ketiga terjadi beberapa hari ini. Ceritanya di timeline Twitter lagi rame terbitnya Seri Buku Tempo : Bapak Bangsa yang nge-cover beberapa tokoh kemerdekaan. Mulai dari sang proklamator Soekarno sampai yang kontroversial macam D.N Aidit. Nah tertariklah aku mau beli kan. Awalnya mau beli yang Aidit, tapi setelah liat ada yang Tan Malaka aku langsung kepo aja pengen beli. Dan sekarang setelah baca buku yang gak terlalu tebal itu, aku ngerasakan sekali lagi betapa ketidakadilan itu menyakitkan.

Dan ini bukan lagi tentang Tan Malaka atau masa lalu ya. Ini murni tentang aku. Millenial yang dilatih oleh negara untuk menjadi ignorant dengan sejarahnya sendiri.

Jadi semua kemisterian soal Tan Malaka ini terkuak seiring dengan aku membaca. Intinya, dia memang pahlawan nasional (diangkat oleh Soekarno sendiri) tapi keberadaannya memang tidak pernah diceritakan di buku pelajaran sejarah manapun. Dan dalam kasus aku, tidak ada satu orangpun guru yang memberi pengetahuan tentang dia. Dari SD sampai SMA. 10 tahun! Sedih gak sih lo, satu poin penting dalam pelajaran yang seharusnya jadi favorit lo, tapi lo gak tau.

Dan semua orang masih heran ketika Tere Liye mengeluarkan statement macam ini tapi masih punya banyak fans setia.

Kenapa menurut aku penting banget buat orang Indonesia mengenal Tan Malaka? Karena pemikirannya. Bukan masalah dia pahlawan terus harus kita elu elukan dan dikasih posisi tinggi di hati. Dari buku yang aku baca, tersirat juga dia orangnya selo kok sama posisi. Pemikirannya tentang republik itu yang harusnya kita lestarikan. Pemikiran yang bahkan sampai saat ini masih sangat relevan sampai buat aku merinding, literally.

Ini aku kutipkan ya satu paragraf yang ada di halaman 155. Ini diambil dari kolom berjudul Republik dalam Mimpi Tan Malaka tulisan Hasan Nasbi A.

"Demokrasi dengan sistem parlemen melakukan ritual pemilihan sekali dalam 4, 5, atau 6 tahun. Dalam kurun waktu demikian lama, mereka sudah menjelma menjadi kelompok sendiri yang sudah berpisah dari masyarakat. Sedangkan kebutuhan dan pikiran rakyat berubah - ubah. Karena para anggota parlemen itu tak bercampur-baur lagi dengan rakyat, seharusnya mereka tak berhak lagi disebut sebagai wakil rakyat."


Gilak, relevan banget kannnn?


Belum lagi pemikiran pemikiran lainnya mengenai komunisme, politik diplomasi, dll. Dia memang bukan sosok yang sempurna, tapi pemikirannya buat aku patut didiskusikan supaya kita punya sisi lain dalam berpikir. Tidak mentah menelan arti komunisme dari apa yang buku sejarah ajarkan. Tidak terpaku pada hitam atau putih, padahal hampir segala hal di dunia ini sebenarnya abu - abu.

Haha mulai lebay ya seriusnya :P

Intinya ya gitu, ketidakadilan memang situasi yang bikin aku sedih luarbiasa dan musti banget curhat di blog.

Ps, guys, dibaca ya Seri Buku Tempo : Bapak Bangsa dan buku Pulang dari Leila S. Chudori. Juga ditonton film Surat dari Praha (oh iya Sang Penari juga!). Bagus banget deh, gak bakal nyesal kok :)