Minggu, 18 Januari 2015

Sebuah Puisi

Terinspirasi dari sebuah kue valentine dan percakapan orang orang stres menjelang UAS OTK 2.

***

Hari ini aku mencintaimu.
Seingatku, kemaren aku juga masih mencintaimu.
Aku lupa kapan awal mulanya ingatan itu ada, tapi yang jelas, beberapa minggu ini ingatanku nyata sekali, bahwa aku mencintaimu.

Aku selalu tidak tahu kapan, tapi aku selalu bisa menjawab mengapa.
Karena untuk mencintaimu itu semudah hujan turun di bulan Januari.
Alasanku sederhana, dapat dirangkum singkat dalam tiga kata.
Pertama, keindahanmu, yang tidak cukup untuk memabukkan dunia, tapi lebih dari cukup untuk memabukkanku.
Tapi keindahanmu tidak ada apa apanya dengan selera humormu. Iya, selera humormu. Kemampuanmu untuk membuatku tertawa dan kemampuanmu untuk tertawa atas humorku. Satu kualitas remeh yang tidak banyak aku temui di dunia ini. Kamu, pelawak nomor satu di hatiku.
Tapi mungkin alasan terbesarku adalah alasan terakhir ini. Kebaikanmu.
Alasan paling umum yang bisa diterjemahkan menjadi apa saja. Tidak perlu aku jabarkan di sini bagaimana kebaikanmu dapat menyentuh hatiku. Tapi percayalah, kebaikanmu adalah pengingat terbesar mengapa aku mencintaimu.
Itulah tadi tiga alasan yang menjadi semakin kuat sejalan dengan intensitas interaksiku denganmu. Hari demi hari.

Tapi selain mengingat bahwa aku mencintaimu, aku juga selalu mengingat bahwa kamu mencintainya. Ingatan yang harusnya saling mengeliminasi, tapi aku terlalu egois untuk mempertahankan keduanya.
Dan itulah tentang aku, orang yang hari ini mencintaimu.

Jika besok aku lupa, tolong ingatkan aku dengan cintamu... pada orang lain.
Iya, cintamu, bukan cintaku. Cintamu yang bukan untukku. Ingatkan aku sebelum aku ingat pada cintaku sendiri. Cintaku yang kini nyata sekali hanya untukmu.
Ingatkan aku supaya aku tau rasanya... membencimu.

Karna sungguh, adakah emosi lain yang bisa aku rasakan agar aku bisa membunuh ingatanku bahwa di suatu waktu aku pernah mencintaimu?

Kamis, 08 Januari 2015

Iseng Iseng Resensi (Vol III)

Katy Perry : Part of Me
Sekedar informasi gak penting, I always have soft spot for concert documentary, even the shitty one like I AM. Anyway, film ini sendiri sih baguuuuussss banget ya, jauh dah dari I AM. Walau ada satu hal yang kurang ditonjolkan sih, padahal aspek itu biasanya sukses buat aku nangis, yaitu reaksi penonton pas nonton konsernya Katy. Tapi kekurangan itu gak mengurangi air mataku kok, karena ada banyak momen hebat lain. Mulai dari pertumbuhan karir Katy, little fanmeeting at backstage (so adorable she is!!), sampai puluhan quote spontan dari Katy. Nyata dah kenapa banyak orang bisa relate sama lagunya, she’s so true to herself! Dokumenter ini punya flow yang pas dan ending yang cukup bagus. Wajib nonton deh biar terinspirasi!

One of my favorite quotes

Dial M For Murder
Film kedua Hitchcock yang kutonton setelah Psycho dan menurutku pribadi sih, aku lebih suka Dial M For Murder ini. Filmnya penuh ketegangan jadi sepanjang film sering banget nahan kedip (lol ini beneran). Aku suka sama akting ketiga pemeran utamanya yang sharp dan natural. Terutama yang paling menarik perhatian ya jelas si Grace Kelly yang cantiiik banget di film ini. Flow filmnya smooth dan endingnya lumayan sesuai ekspektasi. Sayang aja sih film ini menurutku terlalu fokus sama cerita jadi gak begitu peduli sama pengambilan gambar.

Salah satu dialog paling ngena

Suicide Club
Ekspektasinya nonton ini sih bakal ngerasain feel J-Thriller macam Confessions atau Battle Royale, nyatanya malah dibuat pusiiiing sama deretan artsy scene-nya yang well... artsy. Cantik sih, khas Asia, mungkin meaningful juga tapi aku kurang bisa nangkep sih L Mungkin otak aku aja kali ya yang gak nyampe. Padahal beberapa adegan awal sangat menjanjikan, auranya horror banget. Tapi semakin banyak adegan yang makin lama makin random malah bikin ilfeel. Trus juga adegan disturbing-nya lumayan ganggu. Intinya sih aku nonton ini kayak dikasih makanan hambar gitu, gak ada kasih kenang kenangan rasa sedikitpun (dan ujung ujungnya pas ending aku ketiduran :p)

Ini adegan favoritku deh. Adegan kedua favorit pas opening di stasiun itu

7500
Film tentang bencana di sebuah pesawat komersil memang selalu menarik buat aku pribadi. Mulai dari Flight Plan sampai Snake On The Plane gak pernah bosan aku tonton berkali kali :p Film jenis ini ngeri ngeri sedap secara aku aktif pake pesawat juga kan, setahun bisa beberapa kali terbang. Nah waktu nonton film ini aku benar benar buta sama ceritanya (hal yang sangat jarang terjadi saudara saudara, secara aku suka baca movie blog :p) jadi gak tau ini film jenis bencananya gimana, genrenya thriller atau malah horor. Tapi ketidaktahuan itu seru juga, karna film ini punya flow yang pas sama otakku, jadi gak ada ngantuk yay :D Pertengahan agak draggy dan nyebelin karna genrenya nanggung sih tapi untung film ini ditutup dengan ending yang lumayan asik. Recommended deh :D

Salah satu scene paling menegangkan sepanjang film

The Snow White Murder Case
I looooove this kind of movie. Tau film ini juga dari Deny yang rekomendasikan karna dia tau ini film pasti aku suka hehe. Suka banget sama gimana film ini bercerita secara linear dan gak terlalu Asia yang rumit rumit gitu. Suka sama twist dan pesan moral (yang sangat menendang!!!) di akhir. Salah satu hal menakjubkan lain dari film ini adalah endingnya yang samasekali gak maksa. Inovasi teknologi dengan memasukkan potongan tweet tweet itu walaupun visioner tapi rada ganggu deh. Mengenai akting pemerannya ya so so lah, gak ada yang terlalu menonjol. Semuanya cukup bagus kok untuk mendukung ceritanya yang keren. Yah intinya ini film sederhana dengan pesan moral yang nendang dan harusnya sih ditonton sama semua orang, terutama orang yang suka ngegosip :p

Adegan pembuka yang super creepy!!

Before Sunset
Kalo boleh jujur, aku salah satu dari sedikit orang yang merasa kalo Before Sunrise itu agak overrated. Tidak seperti banyak orang yang merasa kalo Jesse dan Celine itu long lost soulmate yang karakternya dihubungkan karet anti putus, aku merasa mereka cuma dua orang asing kesepian, di tengah perjalanan yang ingin sekedar membuang waktu. Oh yeah judgme me all you want. Makanya jarak aku menonton film lanjutannya cukup jauh karena jujur takut kecewa.
Tapi gilak yaaaa, film sekuel lain tidak bisa lebih bagus dari ini. Dialognya dari awal sampai akhir mengalir lancar. Jawaban film pertama dituntaskan, ada sedih, ada ketawa, ada marah dan emosi yang terpancar maupun terluapkan. Ada cerita remeh temeh sampai topik paling berat, masa depan. And of course, the love is definitely there. Aku bener bener bisa dibuat empati sama kedua tokoh utama. Bahkan keindahan Paris pun ketutup sama kekuatan naskah dan akting yang ada. Kudos banget lah buat Linklater, Ethan Hawke dan Julie Delply :)

This emotional scene in the car always got my weak heart :3

Timeline
Nonton ini atas rekomendasi Dhani. Ceritanya ya standar film Thailand lah, romantis romantis FTV gitu. Chemistry antara dua pemeran utamanya gak gitu kerasa sih, cuma ya akting pemeran ceweknya itu bagus banget!!! Walaupun dia gak cantik tapi aku bisa banget mendalami perasaannya (bukan karna aku pernah mengalami hal yang serupa loh ya bukaaaan). Bagus banget lah aktingnya! Sedangkan semua pemeran lain sih busuk perasaanku aktingnya :( Apalagi si cowok, udah karakternya emang busuk dari sananya lagi. Huh kzl. Ceritanya bener bener sesuai judulnya, ya kayak timeline kehidupan. Nyeritakan pemeran utama dari kecil sampai dewasa. Yang bete sih, si pembuat sering kehilangan fokus jadi aku kadang bingung premis utamanya apa sih. Anyway, bagian perantauan dan mengejar impian dan mengejar cinta itu ngena banget. Terima kasih atas pesan moralnya walaupun rada maksa hehe.

Ps, setelah dikasih perspektif baru tentang karakter si cowok dari Ilham jadi gak begitu benci lagi sih. Malah jadi benci diri sendiri hahahaha.
  
Ini adegan bikin nangis :(

Ilo Ilo
Salah satu film terbaik yang aku tonton di 2014. Dan merasa nistaaaa banget baru tau ada film sebagus ini di tahun 2013 lalu. Film Singapura lagi cooooy. Film debut Sutradaranya lagi. Gila aja dah. Anyway, premis film ini sebenarnya sederhana banget, tentang satu keluarga beranak satu di Singapura yang punya pembantu baru. Secara umum, pemainnya pun cuma empat yaitu si anak, ayah, ibu dan sang pembantu. Tapi sumpah ya film ini dibuat dengan sangat sangat detil. Sekelas lah sama Like Father Like Son. Wajar banget kalo dapat penghargaan Cannes juga :D Gak ada satu pun adegan yang wasted time, trus penggambaran waktu di dalam filmnya juga rapi, dan yang paling kece, semua karakter penting dan perasaan mereka benar benar digali dan dapat dijadikan pelajaran moral buat aku sebagai penontonnya. Yaitu, setiap orang punya masalahnya masing masing. Wajib tonton lah wajiiiib!

Adegan WTF bangeeet. Haha.

Modus Anomali
To be very honest, aku gak full nonton film ini. Aku nonton separuh awal dan langsung skip ke ending karna udah ngantuk banget tapi penasaran sama twist-nya. Curang? Iyaaa I know. Tapi selain cerita twistnya yang emang the best itu, film ini gak memberikan banyak hal. Eksekusi petualangan Rio Dewanto di hutan cuma tegang di awal awal. Karakternya samasekali gak membuat aku simpatik karna kesedihan dia terasa over dan dibuat buat. I mean, iya itu hutan dan kamu sendiri, tapi kamu cowok gitu loh. Masa dari awal langsung emosional tanpa ada mikir pake kepala jernih gitu sih? Gak believable karakternya. Akting Rio waktu kalut juga kacau banget, belum lagi ditambah sama languange barrier yang cuma bikin kaku. Eh tapi aktingnya di lain kondisi malah bagus bangeeet deh. Apalagi menjelang akhir cerita. Creepy! Pesan moralnya juga dapet banget. Wajib juga deh pokoknya nonton film ini trus diskusikan endingnya sama aku ya hihi. Ada satu hal yang ngeganjel dan butuh orang lain untuk berbagi :p

Ps, mungkin karna ekspektasi atau saking cintanya, aku jauuuuh lebih mudah mengkritisi film negeri sendiri. Pengen deh suatu hari nanti nonton film Indonesia yang benar benar perfect dan gak perlu aku kritisi dari segi apapun :)

Opening yang bikin teriak. Haha. Seriusan aku teriak pas adegan ini

Gone Girl
Nonton ini atas rekomendasi semua orang. Literally, semua orang yang aku hargain seleranya menyebutkan kalo film ini sebagus itu. Dan akhirnya pas dikasih tau Yasqi kalo dia punya nih film ya gak pake tunggu tunggu lagi deh. Langsung copy, paste, dan nonton hari itu juga. Padahal besok UAS PAP. Hahaha.  Anyway, filmnya ya gue banget deh. Suspense-nya, gambar gambar cantiknya, hubungan adik dan kakak (ini nyentil banget sumpah, karna aku juga punya dua adik yang akan selalu aku cintai no matter what they did), aktingnya Ben Affleck yang hot dan gak perlu diragukan itu lagi haha. Bahkan adegan romantisnya yang sedikit banget itu pun sangat efektif. Ciuman di saat yang tepat, lamaran di saat yang tepat :))) Dialognya? Jangan ditanya ya. Secara ini film diangkat dari sebuah novel, jadi tentunya dialognya sangat quoteable.
Aku sih cukup dodol ya, udah tau twist film ini sebelum nonton. Tapi jujur itu gak mengurangi tegangnya dan ketipunya aku sih. Aku masih gak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah *self keplak* Iya, film ini secerdas itu. Buat kalian yang mau nonton aku sarankan jangan terlalu banyak tau aja ya. Pasti sensasi nontonnya bakal lebih asik lagi :D All in all, buruan nontoooon. This movie is that good.

Di adegan ini aku bisa relate banget sama Amy. And damn it's creepy.

***


Ps, pilihan film aku di seri Iseng Iseng Resensi kali ini beragam banget ya asal negaranya haha. 5 film dari Amerika dengan berbagai genre, satu film festival dari Singapura, satu film mainstream romance dari Thailand, satu film hipster dari Indonesia dan dua film Jepang bergenre thriller (see? I’m a sucker for J-thriller :D). Semua pilihan itu random ya sesuai mood saat mau nonton :D

Untuk yang ingin baca serian Iseng Iseng Resensi lainnya klik di sini : I dan II

Kamis, 01 Januari 2015

Happy New Year!

2014 adalah salah satu tahun yang spesial.

Di tahun ini aku tepat berumur 20 tahun. Di tahun ini aku merayakan ulang tahun saat bulan puasa, di perantauan, bersama teman teman yang udah aku anggap keluarga.

Di tahun ini aku jalan jalan ke tempat baru. Mencoba banyak hal baru. Mulai dari nginap di losmen di Cilegon, hotel abal abal di tengah kota Jakarta sampai resort dengan pantai pribadi di Anyer. Menginap sendirian di hotel menyeramkan di Palangkaraya.

Menghabiskan dua tengah malam di Balikpapan. Nonton di Blitz untuk pertama kalinya.

Pertama kali terlibat dalam kepanitiaan event skala nasional (dan tentunya menjadi senewen!!!). Pertama kali tinggal sebulanan sama seseorang dalam satu kamar. Pertama kali tampil di depan puluhan orang, menjadi Cinta abal abal. Pertama kali dibuat jatuh cinta habis habisan sama satu perusahaan, tempatnya dan para pekerjanya :D Jatuh cinta ke Santan sama seperti  jatuh cinta ke Bali.

Kembali memenangkan kuis menulis. Kembali mencoba berenang secara rutin. Keluar lab di awal tahun untuk kemudian kembali masuk lab di akhir tahun ini.

Kembali merasakan kupu kupu di perut :)

Masih tetap lebih senang sendiri. Masih tetap suka membaca. Masih suka Kpop walau sekarang Sunsun dan OT9 itu hanya angan angan.

Duh kalo nulis year in review gini rauwis uwis. Haha.

Akhir tahun ini, tanggal 31 Desember 2014 sendiri adalah salah satu hari paling spesial yang mau aku abadikan di blog ini. Dimulai dari ngelab sampai siang. Gagal. Kembali merasa nol dan aku gak suka itu. Trus makan siang di Andre bersama Ayu, Nurul dan Kendar. Sesiangan itu ada rencana mau jalan sama Lini atau Nelli atau apalah biar new year’s eve gak suram suram amat tapi akhirnya gak jadi juga haha.  Sampe rumah tidur. Sore bangun trus langsung beresin semua sudut kos, mandi, dandan cantik dan keluar cari makan.... sendirian :D Iya aku emang suka nekat dan random gitu. Aku cuma pengen menyenangkan diri sendiri dengan memberi warna cerah di hari terakhir ini. Biar menjadi salah satu kenangan indah dari 2014 :”

Sebelum berangkat aku nonton Net dulu buat update berita pesawat Air Asia yang hilang. Jujur dari awal ada kasus ini aku gak begitu mau terlalu tau, cukup mendoakan saja. Aku gampang banget nangis soalnya haha cengeng emang, nangisnya nangis ngejer gitu lagi. Dan bener aja kan aku nangissss. Nangis karna ada yang lebih menyedihkan hidupnya daripada aku jadi aku harus lebih banyak bersyukur dan berdoa untuk kebahagiaan dan ketabahan orang orang itu.

Anyway, akhirnya aku beneran keluar habis maghrib. Rencananya mau beli kebab dan mie goreng di Jaya. Tapi ujung ujungnya aku malah belok ke warung nasi goreng pinggir jalan dekat Azzahra. Aku anggap itu sebagai simbolisasi dari aku yang mau berubah dan mencoba lebih banyak hal baru di tahun 2015 (udah iyain aja). Makan sendirian? Wesbiyasa.  Tempat makan itu terdiri dari satu meja panjang. Saat itu selain aku, ada bapak bapak di ujung kiri, trus ada sepasang orang pacaran dan seorang mas mas di sebelah kananku. Nah pas selesai makan, mas di sebelahku itu ngeluarin uang 100 ribu dan malah ngebayarin semua orang yang makan di situ. Lol. Weird enough. Not that I complain :p Akhirnya setelah berterimakasih sama masnya aku pulang. Nonton Net Miliuner yang thrilling banget itu haha. Mengerjakan tugas PALI. Selfie akhir tahun. Minum Milo di awal tahun sebagai simbolis bahwa aku akan meminum lebih banyak kebahagiaan (for me, milo kaleng dingin = kebahagiaan) tahun depan. AMIN.

Resolusi 2015? Ngikut Raisa aja ya, makin rajin sholat! :D

Salah satu momen paling fun, waktu ikutan event Ice Cream yang chaos itu :p

Ini termasuk jalan jalan paling gak mutu tapi karna dilalui sama manusia manusia keren tetap menyenangkan :D

Satu lagi tempat baru didatangi di tahun ini :)

#Bestof2014