Judulnya mengkoreksi postingan sebelumnya karna ini yang lebih sesuai hehe.
Aku ga akan berkomentar maupun memilih nominasi yang filmnya belum kutonton ya, by the way..
1. Lagu Tema
Judulnya mengkoreksi postingan sebelumnya karna ini yang lebih sesuai hehe.
Aku ga akan berkomentar maupun memilih nominasi yang filmnya belum kutonton ya, by the way..
1. Lagu Tema
Tahun 2022 ini, antara direncanakan dan tidak, emang jadi tahun tersibuk aku sebagai penonton film Indonesia. Kombinasi dari ga punya gebetan, industri perfilman yang aktif sekali efek rebound pandemi, dan emang udah diniatkan menjadi mba mba ambi (niatnya dari 2018 sebenarnya, cuma kan dulu kerja di hutan hehe, trus slot hura-hura masih dibagi sama Kpop). Akses aman, waktu aman (malam weekdays dan sepanjang hari pas weekend), trus tinggal pintar-pintar mengatur keuangan aja, baik untuk tiket bioskop maupun biaya langganan OTT. Dan kesibukan itu tergambar pas FFI ngeluarin shortlistnya*, di mana dari 20 film, aku udah nonton 17. Sisanya 1 memang belum tayang untuk umum, 2 aku kelewat di bioskop.
Salah satu alasanku jadi ambi sesederhana karna aku pengen punya integrity lebih buat bikin list akhir tahun. Gimana gitu rasanya, mau bikin year end list tapi yang ditonton juga ga seberapa, atau sengaja skip film cuma karna background-nya ga meyakinkan. Karna balik lagi prinsipku kita cuma boleh menghakimi dan mengkritik suatu film kalau udah nonton secara utuh, terutama nontonnya di bioskop ya, karna hanya di sana kita bisa bebas distraksi. Sedangkan di sisi lain sebenarnya aku ga segitu sukanya juga nonton film wkwk. Btw, kenapa aku harus buat list akhir tahun??? Ya karna pengen aja wkwk #ribetsendiri #susahsendiri
Makin kesini aku makin bisa mempetakan mana pelaku industri yang benar-benar punya passion dengan filmmaking (trust me, ini ngaruh banget sama hasil filmnya). Ga hanya sekedar aktor, sutradara, tapi juga rumah produksi sampai kru, terutama penulis dan sinematografer sebagai bidang yang kusuka. Trus selain itu, sebagai pertimbangan aku ngeluarin duit buat nonton, aku punya beberapa orang yang aku anggap punya taste mirip sama aku dan kebetulan orangnya aktif nonton film Indo, jadi kalau memang ragu, aku tunggu review mereka dulu. Tapi tetap dengan semua itu, aku berusaha sebisa mungkin untuk nonton dalam keadaan kertas kosong. Jadi semoga pilihan di sini pun bisa benar-benar subjektif dari aku yaa.
Aku pilih yang memang aku (agak) ngerti aja btw. Dan untuk film yang aku belum nonton belum akan masuk list prediksi ini :
1. Pengarah Sinematografi Terbaik
Batara Goempar - Before, Now and Then (Nana) (WIN)
Bagoes Tresna Adji - Mencuri Raden Saleh
Padri Nadeak - Ngeri-Ngeri Sedap
Aga Wahyudi - Inang
Mawan Kelana - Noktah Merah Perkawinan
2. Pemeran Pendukung Pria Terbaik
Umay Shahab - Mencuri Raden Saleh
Reza Rahardian - Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Elang El Gibran - Srimulat : Hil Yang Mustahal (WIN)
Lolox - Ngeri-Ngeri Sedap
Muzakki Ramadhan - Perjalanan Pertama
3. Pemeran Pendukung Wanita Terbaik
Laura Basuki - Before, Now & Then (Nana)
Putri Marino - Losmen Bu Broto
Sheila Dara Aisha - Noktah Merah Perkawinan
Gita Bebhita - Ngeri-Ngeri Sedap (WIN)
Adinda Thomas - Perjalanan Pertama
4. Pemeran Utama Pria Terbaik
Angga Aldi Yunanda - Mencuri Raden Saleh
Vino G. Bastian - Miracle in Cell No. 7 (WIN)
Bio One - Srimulat : Hil Yang Mustahal
Oka Antara - Noktah Merah Perkawinan
Arswendy Beningswara Nasution - Ngeri-Ngeri Sedap
5. Pemeran Utama Wanita Terbaik
Marsha Timothy - Noktah Merah Perkawinan (WIN)
Tika Panggabean - Ngeri-Ngeri Sedap
Happy Salma - Before, Now & Then (Nana)
Ladya Cheryl - Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Naysilla Mirdad - Inang
6. Penulis Skenario Asli Terbaik
Vera Varidia, Robert Ronny, Monty Tiwa, Titien Wattimena - Backstage
Angga Dwimas Sasongko, Husein M. Atmodjo - Mencuri Raden Saleh
Bene Dion Rajagukguk - Ngeri-Ngeri Sedap (WIN)
Deo Mahameru - Inang
Rahabi Mandra, Aldo Swastia - Kadet 1947
7. Penulis Skenario Adaptasi Terbaik
Titien Wattimena, Sabrina Rochelle Kalangie - Noktah Merah Perkawinan
Edwin, Eka Kurniawan - Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (WIN)
Kamila Andini, Ahda Imran - Before, Now & Then (Nana)
Alim Sudio - Miracle in Cell No. 7
Fajar Nugros - Srimulat Hil Yang Mustahal : Babak Pertama
8. Sutradara Terbaik
Kamila Andini - Before, Now & Then (Nana)
Bene Dion Rajagukguk - Ngeri-Ngeri Sedap
Angga Dwimas Sasongko - Mencuri Raden Saleh (WIN)
Sabrina Rochelle Kalangie - Noktah Merah Perkawinan
Edwin - Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
9. Film Cerita Panjang Terbaik
Before, Now & Then (Nana) - Fourcolors Films, Titimangsa Foundation
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas - Palari Films
Mencuri Raden Saleh - Visinema Pictures
Ngeri-Ngeri Sedap - Imajinari (WIN)
Noktah Merah Perkawinan - Rapi Films
* Pertama keluar 30, terus dikerucut lagi jadi cuma 20. Ga ngerti kenapa, dan ga suka juga sama pengerucutan ini karna akan ada kecenderungan aspek bagus (akting, teknis, etc) tenggelam sama film yang mungkin secara keseluruhan B aja. Just Mom over KKN and Satria Dewa?? Cmon!
I don’t know what I’m doing, I’m not even sure what I’m feeling.
Rasanya,,, rasanya masih dominan sakit dan sedih. Sakit dan
sedih karna cinta (yang aku pikir aku rasakan) tidak dibalas. Rasa ini mirip kala aku excited nge-chat teman mau bahas satu topik tapi dia
(menurutku) tidak membalas dengan excitement yang sama.
Aku sadar banget kalau udah gitu bukan orang yang salah.
Tapi harapanku yang salah. Atau aku yang mungkin salah mengira mengenai respon
itu.
Mungkin dari awal memang aku yang salah mengira.
Tidak pernah ada ketertarikan. Tidak pernah ada sesuatu
untuk dikagumi. Jadi ya sudah, tidak ada yang perlu dikejar lagi.
***
Tulisan 1 bulan lalu yang sekarang dibaca ulang dan bikin aku mikir "wow bijak sekali ya aku", hehe. Padahal seingatku nulis ini sambil nangis sesenggukan dengar lagu Adinda-nya Numata.
Ya udah sih ditaruh di sini biar ada kenangan untuk kesekian kali Fradita patah hati lagi haha.
Mungkin karna faktor U atau memang aku anaknya segampang itu bosan sama rutinitas, kalau liburan sendiri tuh aku pasti punya hari sampis. Alias hari di mana aku bakal buang semua rutinitas dan keriaan, trus mleyot aja gitu mengabaikan itin yang sudah rapi dibuat berbulan bulan sebelumnya. Berhubung kegiatan ini solo juga ya jadi ga bakal ada yang protes maka hari sampis ini pun terasa sah-sah saja hehe.
Dari pagi udah kecentilan ga jelas gonta ganti baju, pertanda hari sampis akan dimulai wkwk |
Berhubung kemarin sudah sukses naik Transjakarta, maka hari ini rencananya aku bakal pakai mode transportasi ini lagi buat jalan jalan. Yang di kemudian jam aku bakal menyesalinya :P
Jadi ya udah tuh jalan kaki lagi kita setengah kilo ke Halte Sarinah. Celingak celinguk liatin mba dan mas SCBD, siapa tau ada yang ganteng hehe. Tujuan pertama hari itu adalah ke Galeri Nasional. Masih konsisten ya kakak, dengan persona mba mba gemes pecinta seni :P Dan masih konsisten juga mengandalkan paduan Google Maps dan mass transportation, yang mana ternyata ke Galnas ini rutenya ribet *emot sedih* Sungguh deh jadi pelajaran kalau di negeri ini musti super cermat kalau mau mengandalkan transportasi umum karna sarana dan prasarana masih terbatas.
Setelah naik turun TJ dan bahkan sempat nunggu agak lama di halte Menteng (sumpah ini sedih banget), akhirnya nyampe Galnas juga. Saat itu hari udah lumayan terik. Dan terus ternyata Galnas tutup. Lahhhh sediiii. Kata Bapak Satpam tutup sehari aja karna ada maintenance listrik, besok buka lagi. Tapi langsung buyar deh mood buat jalan hari itu. Dan entah kenapa ga kepikiran ganti plan ke Museum Macan (another heaven for art enthusiast like meee), tapi malah ke.. Pasar Santa! Wkwk.
Random, tapi aku dah sering dengar soal Pasar ini dari beberapa tahun yang lalu. Sayangnya aku kurang riset dan layaknya manusia Smd, nampaknya orang Jkt tuh bosenan juga ya karna pada waktu itu Santa udah lumayan sepiiii. Ketika aku datang tuh dah waktu makan alias siang bolong (blunder, karna setelah aku baca-baca lagi kebanyakan toko di Santa bukanya dari sore. Dan tidak setiap hari). Aku ada keliling 5 kali tapi ga tau mau makan apa dan mau ngapain, ujung ujungnya aku makan di nasi pecel gitu. Syukurnya enakkk. Trus lanjut beli es kopi di kedai sebelahnya. Habis makan aku keliling di lantai bawah dan berujung beli pernak pernik buat bikin fan letter ke sesama IC. Tuh kan sampis, hehe, hambur-hambur uang dengan alasan receh dan ga ada di rencana awal!
Selanjutnya aku balik ke hotel karna ngantukkk. Wkwk. Btw, pp di Pasar Santa itu aku naik Gojek ya karna dah ga sanggup transit transit TJ. Walaupun duh, abang abang gojek di Jakarta ini kenapa ugal ugalan sekaliii. Padahal aku dah bilang aku ga buru-buru tapi tetap diajakin motornya naik trotoar pas putar balik O.O
Hari sampis basically tuh ya leyeh leyeh aja di kasur, scrolling timeline Twitter dan makan minum enak.
Jadi habis tidur siang aku gofood minuman terenak di dunia yang kini sudah punah dari peradaban :'( |
Sambil nunggu di lobi, liat koleksi buku hostelnya. Lah temanya menarik ya sist |
Malamnya kita Gofood makanan yang ga ada di Samarinda hehe. Untungnya sesuai selera ^^ |
Akhirnya hari sampis berakhir juga :P
1. Di Ujung Jalan - Samsons
Ini originalnya lagu galau temanku, tapi karna emang vibenya sedih banget, jadi aku mau klaim juga jadi lagu galauku!! :P After all, mengakhiri sesuatu, apapun itu, memang tidak pernah mudah ya kan?
"Ketika malam telah tiba, aku menyadari, kau takkan kembali.."
2. Darling - Hanin Dhiya
Ratu galau yang paling kusayangggg. Beneran deh ya Tuhan, aku berharap banget suatu saat nanti bisa nonton Hanin Dhiya live trus diam diam nangis sampai ingusan. Lirik lagu galaunya sih standar banget ya, tapi lagunya selalu sukses menyayat hatiku. Emang faktor di Haninnya sih menurutku #FansHanin #GarisKeras #Haninours #PleaseHaninAyokeSMD #AtaukeBPPdeh
"Bila memang ujungnya, ku harus relakanmu.. Bila pisah akhirnya, ini kan semua maumu.."
3. Suatu Saat Nanti - Hanin Dhiya
Sudah pernah dibahas di sini, tapi tetap aku masukkan lagi karna sesayang itu sama lagu ini dan semua orang harus tau lagu ini #teteup #Haninours
"Meski perih kuterima
Meski sedih kunikmati
Tak mampu aku, sedikitpun lupakanmu.."
4. Kau Ada - The Panasdalam Bank ft Hanin Dhiya
Hehe belum bosan kan kelen?!?! Tapi lagunya beneran bagus beneran galau #Haninours #Forever
"Terlibat pada saat aku ingin melupakanmu
Terlibat pada saat aku ingin menghilangkanmu
Terlibat bahkan saat aku ingin menentangmu"
5. Cintaku Hilang - Devano
Tipe - tipe lagu yang seketika bikin mood hancur dan jadi ga pengen ngapa-ngapain di sepanjang hari.
"Aku tak bisa bayangkan
Kau hilang tanpa alasan
Kuharap kau masih fikirkanku
Tuhan, kembalikan dia padaku."
6. Sudah - Afgan
Lagu ini layak dapat gelar "si paling bertepuk sebelah tangan".
"Terluka, sendiri kupendam segala rasa,
Karna aku tak bisa, mengharapkan cinta yang takkan pernah ada."
7. Selesai - Glenn Fredly
Sebenarnya begitu aku baca artikel soal intensi awal almarhum bikin lagu ini sih kebayang banget kalau lagu ini beneran bukan semata tentang cinta picisan. Tapi tetap ini masuk kualifikasi lagu galau ala aku hehe.
"Kangen kamu,
Sunggu hati bicara,
Aku kangen kamu meski jauh.
Kangen kamu,
Pikiranku ke kamu,
Rasa ini tak pernah selesai."
8. Aku Rindu Padamu - Ribas
Ribas, the underrated king :')
Aku pribadi suka banget ya sama karya-karyanya Ribas, di hidup aku dia tuh versi cowonya Hanin Dhiya hehe.
"Ingatkah engkau padaku?
Yang dulu menatap pergimu dengan penuh duka
Ingatkah engkau padaku?
Yang pernah menahanmu dengan air mata"
9. Akhir Tak Bahagia - Misellia
Satu kalimat pertanyaan yang otomatis bikin roboh segala pertahanan :')
"Dari banyaknya insan di dunia, mengapa dirimu yang aku sangka, bisa temani hari-hariku yang tak selalu indah?"
10. Pelangi di Malam Hari - Vidi Aldiano
Perumpamaannya juara sih. Karna mengharapkan orang yang ga cinta buat cinta, hanya karna kamu dah berusaha tuh ya beneran kayak menanti pelangi di malam hari. Ga mungkin.
"Cinta..
Apa saja yang membuatmu bahagia
Telah kulakukan untukmu
Demi mengharapkan cintamu"
11. Rumit - Langit Sore
Kaget banget pas pertama dengar*, loh ini lagu apa kisahku?!?!?!
*Pertama dengar pas nonton Mariposa btw, makasih Fajar Bustomi udah masukin lagu ini di filmnya, I owe you a lot <3
"Cinta itu sederhana,
yang rumit itu kamu.
Mencintaimu itu mudah,
yang sulit adalah membuatmu juga mencintaiku."
12. Adinda - Numata
Ini nih tipe lagu galau dengan lirik ga kacangan dan penampilan vokal paripurna. Sayang banget lagunya pakai kata ganti orang kedua yang ga relate sama aku haha. Tapi tiap dengerin sih ya langsung kebayang lah. Kebayang perihnya.
"Dinda, tak menyenangkan lagi,
hidupku tak seindah dulu, kala kau masih bersamaku.
Adinda, seribu hujan yang turun,
tak bisa lukiskan sedihku.
Tak ada seseorang tuk ku peluk.
Tak ada kata kau dan aku."
13. Berhenti Mengerti - Prinsa Mandagie
Satu lagu lagi untuk kamu yang bertepuk sebelah tangan.
"Kesederhanaanku tak buat mu kuat, inginkan aku"
14. Remedi - Tulus
Lagu untuk merayakan perpisahan, sungguh butuh kedewasaan level tinggi sih buat "get" lagu ini.
"Pasti sedih menghalang legaku,
Melepasmu berawan pandangku,
Sendu mengingat pipi merahmu,
Dan semua baik manis kenangmu,
Ku harus mampu."
15. Tentang Dirimu - Raisa
Nomor pertama tentang perpisahan, maka daftar ini juga akan ditutup lagu dengan tema yang sama.
"Untuk apa kini semua yang kutahu, tentang dirimu?"
PS, ditulis terutama karna ingin ngumpulin sesama fans Hanin Dhiya dan Ribas, ayok temenan yokkk.
Di tahun yang berbeda hahahaha...
Alhamdulillah dengan income yang berbeda juga, dan lebih tinggi.
=> Saving
Setelah belajar selama setahunan kemarin, aku berkesimpulan kalau mungkin belum waktunya aku bisa menabung dengan budget X setiap bulan. Belum, bukan berarti suatu saat nanti tidak bisa :) Karna ada sesuatu yang pengen aku kejar di tahun ini, dan tahun depan, maka saat ini saving aku masih dibagi dua.
1. Dana Liburan
Yupppp ini harusnya masuk di expense kali ya, tapi like I said, saat ini aku masih belum bisa ke arah sana. Jadi aku korbankan porsi saving sebagian untuk nabung liburan tahunan. Bukan sebagian lagi sih tapi sebagian besar haha. Ada dua target liburan yang ingin aku capai jadi ya sementara harus begini. Kalau ada rejeki nomplok juga akan diusahakan ke pos ini jadi tidak perlu makin lama menciderai arus kas bulanan.
2. Dana Darurat
Nah ini dia favoritkuuuu. Sekarang jadi sisaan aja, tapi kalau semua udah aman semua porsi saving akan dimasukkan ke sini. Agar supaya.
=> Invest
Si cupu yang bisa dibilang uangnya panas semua ini, memutuskan kasih budget sangat minimalis buat invest. Ini juga tujuannya buat diversifikasi harta (wkwk) dan melatih kedisiplinan menabung :)
=> Expense
Ini udah dikupas habis - habisan di post ini ya.
***
Nah kita beralih ke Top 3 Expense bulan ini :
Mari kita telaah poin-poin pengeluaran bulan ini :
- Duh Gifts ini yaa... selalu dilema mau ga mau dipotong haha. Kalau untuk bulan ini sendiri aku ga ada yang istilahnya regret sih. Jadi ya udah sih skip aja, emang keluarnya segitu
- Clothes juga okelah, semua emang butuh...
- Eating Out masih masuk range standarku (500-800), tapi yang pengen aku garis bawahi sih gorengan tusuk ya yang ada repeat order. Harusnya sebulan sekali aja ya Dita, yuk bisa yuk.
- Toiletry idem sama Clothes
- Communications ini... masih 2x sebulan. Harusnya bisa 1x aja sebulan T_T
- Pets idem sama Toiletry
- House idem sama Pets. Ada beberapa item deh di House yang pengen aku rutinkan tiap bulan yaitu Tisu, Tisu Basah dan Sabun Tangan. Semoga lanjut yaaa.
- Car idem sama House
- Suprisingly, post Entertainment yang paling aku takutkan melonjak (karna betapa implusifnya diriku hehe) cukup aman bulan ini. Meski ada satu pengeluaran yang kusesali pas sewa film tapi ujung - ujungnya ga ditonton juga. Huft. Should have known better.
- Tiga terakhir sih aman ya dan rasanya ga perlu dibahas lah hehe.
***
Oke sekian. Semoga bulan-bulan ke depan makin giat melakukan ini ya karna menyenangkan kok dan juga mencerahkan ^^
Pertama - tama, perkenankan aku mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri semuanyaaaa. Mohon maaf lahir dan batin ya teman-teman pembaca...
Seperti judulnya, aku mau bikin post yang bentuknya seperti photo essay untuk kapsul memori bagaimana aku menghabiskan bulan Ramadhan dan Lebaran di tahun 2022 ini. Ya secara garis besarnya lah ya. Mari langsung kita mulai!
Let's start with how I looked like a day before the holy month started :P |
Ini kalau ga salah buka puasa hari pertama. Mamaku waktu itu buat Gorengan Platter gini yang jauhhh lebih keren dari gorengan platter kafe manapun. Semuanya enak *nangis |
Buka bersama teman-teman kantor (sekali-kali ya spill kerja di mana hehe) |
Nah kalau ini bukber sama teman-teman Damai yang diniatin di weekdays. Tentu saja aku bukanya pakai Starbucks dulu, sholat maghrib dulu, baru late dinner sama mereka di Solaria. |
My mom's prideeee. Aku gabung karna aku mau ambil yang aku suka-suka aja hehe. Buras dengan serundeng daging, dicampur dengan bakso dan tahu bakso. So yum,,, you gotta try it for yourself~ |
Kalau foto sebelumnya di Batulicin, ini di Kotabaru, tepatnya di Siring Laut Kotabaru. Equal sama Tepian Mahakam tapi imo lebih inklusif (which is good!). |
Foto ini diambil karna gemes sama barang-barang di minimarket lokal Kotabaru. Definisi bahagia itu sederhana ala aku. Akhir kata, semoga mentalitas ini bisa tetap lestari yaa. |
Jauh kota di Irian Jaya,
Indah sungguh cendrawasih.
Cukup sekian dari saya,
Untuk perhatiannya, terimakasih.
Jogjaaaaa, the popular Malioboro street |
Beras Basah, Bontang. Lagi-lagi di sudut paling terkenalnya, si mercusuar |
Ini kalau ga salah di Jatim Park, Malang 😀 |
Pantai Pamedas di Samboja yang banyak jajanannyaaa |
Tangerang, Banten tepatnya di gudang Ikea wkwkwkw. Oh me and my odd travel destinations :P |
Kelenteng/vihara tertua di Singkawang. Posisi muka gosong banget karna berani-beraninya keliling Singkawang ga pakai sunblock haha. |
Agenda utama hari ketiga adalah pindah hotel yang mana ternyata ribet dan sangat money consuming T_T
Tapi gimana ya nafsu coba coba hotel sebanyak mungkin sangat menggelora (and I save the best for the last!). Aku total ke 4 hotel dengan karakteristik berbeda-beda. Yang pertama, yang sudah kureview di 2 postingan sebelumnya, Wonderloft Hostel. Dari namanya aja hostel ya berarti ini budget lah ya, tipe kamarnya dormitory yang box gitu. Sungguh ga disarankan buat yang fobia sama ruang sempit. Tipe penginapan yang disukai bule, terutama karna lokasinya di tengah Wisata Kota Tua. Disukai sama anak muda juga pastinya karna instagrammable abisss.
Di depan Wonderloft persis ada Indomaret. Penting banget. |
Yang kedua dan ketiga jujur lupa namanya wkwk. Yang kedua ini judulnya Guesthouse dan lokasinya in the heart of SCBD, karna akoh mau nyoba hidup menjadi warga SCBD hahaha. Jenisnya juga dormitory tapi lebih manusiawi, dia pakai bunk bed biasa bukan kotak-kotak gitu. Beruntungnya aku 2 malam di sana sendirian, jadi ga berasa di dorm haha. Dia guesthouse syariah, dan sepertinya jadi favorit banyak warga timteng ya karna mba resepsionis fasih bahasa Arab.
Pemandangan dari jendela kamar hotel kedua |
Nah yang ketiga adalah hotel jaringan Airy dan bagusss. Lokasi dekat sama GBK, bener bener within walking distance. Pertimbangan tentu karna agenda utamaku mau nonton konser di Tennis Indoor Senayan, jadi aku pilih yang paling dekat tapi harga masih terjangkau. Dan bener bener ga rugi karna malam itu kita pulang jalan kaki aja donggg hehe. Lokasi juga oke banget karna di depannya persis ada Alfamidi dan warung Makanan Padang.
Keempat aku pilih airbnb yang tetap di tengah kota tapi lebih secluded tempatnya. Aku cuma semalam di penginapan terakhir dan udah ga ada agenda kemana mana lagi makanya temanya staycation hehe.
Sneak peek untuk hotel keempat! |
Oke kita kembali ke hari ketiga, di mana aku lagi lagi bangun pagi hehe. Sarapan, trus cus ke agenda pertama yaitu menjelajah museum di Kota Tua. Di antara banyak pilihan aku konsisten pilih yang berhubungan dengan Seni yaitu Museum Seni Rupa dan Keramik. Review untuk lokasinya sih jujuuuur ga terawat T_T Di beberapa sudut berdebu dan di beberapa bagian entah kenapa lightingnya ngaco banget gelaaaap. Kalau aku bandingkan sama Art1 atau Galnas mah jauh ya T_T Museum trip kemarin terbantu menjadi menyenangkan karna ada pameran lukisan tambahan di bagian lain dari museum yang mana aku suka suka bangettt. Oh iya untuk tiket masuk jujur aku lupa bayar atau engga, tapi kalaupun bayar murah banget kayaknya. Less than 10k.
Karya lain dari Cakmin Mustamin yang kusukaaa |
Minta difotoin mba2 sesama pengunjung museum hehe |
Setelah itu awalnya ga niat ke museum lain, tapi entah kenapa langkah kaki membawa ke Museum Sejarah Jakarta yang berdiri megah di jantung Lapangan Fatahillah. Biaya masuk juga murah banget atau malah gratis gitu, lupa. Lucunya pas aku ke sana barengan sama rombongan anak TK jadi auto kawaii vibe-nya hehe. Museum ini jauh lebih terang dan bersih dibanding Museum sebelumnya. Setelah itu matahari udah mulai terik dan aku memutuskan mau nongkrong cantik di sebuah coffeshop.
Museum Sejarah Jakarta |
Setelah ngopi bentar, aku balik ke hostel buat checkout. Nah ini bencana pertama di mana aku menyadari kalau berpindah tempat naik mobil (at any place) tuh ga murah wkwk. Dan sedihnya lagi walau dikata penginapan selanjutnya lokasi di SCBD, ternyata lokasinya di gang kecil. Ini yang aku kurang riset nih huhu. Jadi lebih lebih takut pulang kemalaman deh buat malam malam selanjutnya. Well btw, aku check in ke hotel kedua, terus langsung keluar. Rencananya siang itu mau nukarin tiket fisik di booth sponsor di Senayan Trade Center.
Sebelumnya makan siang di warung kaki lima dekat penginapan situ. Karna lokasinya dekat dengan gedung gedung kementerian, jadi ada satu pojokan kuliner yang penuh sama pegawai dengan berbagai macam pilihan makanan. Aku pilih sate tentunya hehe. Trus jalan lewat tembusan untuk ke jalan raya lewat Kementerian Riset dan Teknologi kalau ga salah. Itu weekdays ya jadi seru lah sambil liat liat orang kantoran lalu lalang. Salah satu keuntungan kerja remote area nih bestie, liburnya beda sendiri. Trus jalan kaki jauhhhh banget (sekitar 1/2 kilo) untuk ke halte Transjakarta terdekat yaitu Halte Sarinah.
Walau cape buanget tp hepiiii karna pemandangan yang begini yang dicari hehe |
Receh bangetttttssss tapi aku suka wekkk |
Definisi good food good mood |